"5 menurun... istilah bagi orang yang menderita kekurangan darah. 6 kotak. apa ayo?"
6 mendatar, 7 kotak... dan begitu seterusnya.
Itulah kotak-kotak TTS yang menjadi obsesi temen gue.
Tiap minggu dia menantikan rubrik kesayanganya itu untuk diisi. Berteman kamus bahasa Indonesia, kamus tesaurus (bukan dinosaurus), sampai kamus prancis, dia isi kotak-kotak TTS itu.
Obsesi TTS itu udah ketauan sejak dulu. Namun baru gue rasa begitu akut sekarang. saat dia tanya pada gue punya rekening bank tempat asal atau tidak.
"What for?"
Selidik punya selidik dia prustasi. Gara-garanya sudah 20 kali dia kirim TTS, namun tak satupun yang tembus. Diitung-itung dengan tangible cost Rp 5 rebu aja, dia udah ngeluarin paling tidak Rp 100 rebu. Belon intangible cost-nya. Padahal paling rewardnya cuman 30 kali tangible cost-nya.
Alamak!!!
Sampai gue sindirin dia kalo tuh media bakal baru ngelolosin TTS loe kalo minimal sudah BEP. whahahahaha.... (sindiran yang jahat ya? sori bro)
So kalo ada yang baca tulisan ini orang media, gue mo tanya gimana sih penentuan pemenang TTS? Kasian tuh temen gue...
Obsesi TTS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar